28 July 2011

Beras Impor, tanya kenapa?

Satu kata. Aneh. Sungguh aneh...

***

Pagi ini sangat dingin. Tubuhku menggigil tak karuan, gigiku gemelatuk, mataku terpejam sangat rapat. Ya, inilah pagi hari Malang bagiku. Dingin yang menusuk tulang terasa sangat menyiksa. Tapi wajar lah, salahku sendiri tidur di lantai, tanpa alas dan jaket. Gila! :))

Pukul enam tepat, aku berangkat di stasiun.
"Pulang," batinku.
Setengah tujuh. Kereta ekonomi sampai di stasiun. Maklum jaman susah, naiknya ekonomi aja. Hahahaha. Setelah berpamitan, aku naik ke atas awan, eh salaaah, ke atas gerbong maksudnya. Setelah berdiri sempurna di atas gerbong, aku melihat sekelilingku dan...
"Siaaal, demi loker david jones! Tempat duduknya penuh!" umpatku.
Hal ini agak membuatku parno. Berdiri dari Malang ke Surabaya, oh sungguh malang. Malang di Malang ceritanya. :(

Dua menit berlalu, kereta berjalan. Tak apalah, itung-itung olahraga. Berdiri sambil goyang-goyang di kereta sebab rel yang tak rata, anggep aja lagi selancar.
Sepanjang perjalanan kucoba menghibur diri dengan melihat pemandangan di luar jendela. Mataku menghijau,  badanku menghijau, rambutku juga menghijau!!! Hehehe becanda, lu pikir Hulk?! :D Mataku menghijau, memantulkan hamparan bumi Indonesia. Sawah, ladang, kebun, semuanya terlihat sangat subur, sangat segar. Hebatnya lagi, aku hanya melihat warna hijau sejauh mata memandang, berbatasan langsung dengan langit biru. (Kalau kau berpikir kata "sejauh mata memandang" hanya sebuah kiasan, kau salah besar. Itu memang sejauh mata memandang!) Lalu, tukang koran datang menjajakan korannya di dalam gerbong, suaranya bersaing dengan suara gerbong yang super berisik.
"Koran..koran... Korannya, Mas..."

Aku sekilas melihat headline koran yang ditentengnya: Impor Beras dari Vietnam blabla, aku lupa kalimat tepatnya. Kembali ke awal posting...

Satu kata. Aneh. Sungguh aneh...

Aneh. Sangat aneh kupikir. (banyak banget anehnya? tapi lo emang aneh banget) Aku di dalam kereta yang berjalan di tengah hamparan sawah yang luasnya nggak karu-karuan, tapi aku membaca koran tentang impor beras??? :-O Ironi.
Ke mana semua butir padi itu? Ke mana? Dimakan tikus sawah? Atau "tikus" yang lain? Heeeeem...


Inget gambar di atas? Setiap anak TK di Indonesia waktu disuruh menggambar pasti menggambar dua gunung, jalan, dan sawah terbentang. Tentu brainwash gambar itu bukan tanpa sebab. Itu karena Indonesia adalah negara subur nan sentosa. Tapi sekarang faktanya? IMPOR. Aku nggak habis pikir...oke, mungkin WNI sekarang banyak banget, sedangkan sawahnya tambah dikit. Tapi jika setiap desa mempunyai sawah seluas yang kulihat kemarin, Ah...

Aku kembali tenggelam di hamparan hijau di depanku. Masih "berselancar"... masih merasa aneh...

No comments:

Post a Comment