"Saya dokter, Bu"
"Saya polisi!"
"Saya suster!"
"Saya tentara!"
"Yaa bagus anak-anak. Tapi ada satu temanmu yang dari tadi tidak menyebutkan cita-citanya. Oddie, cita-citamu apa? Kok dari tadi diam saja..."
"Arsitek Bu!" jawabku dengan semangat. Bu guru mengernyitkan dahi; kelas mendadak hening.

------------------------------------------------------------------------------------------------------
Hehehe, begitulah awalnya aku merajut mimpi ini. Arsitek. Waktu itu aku masih tak paham apa itu arsitek, tapi kata nenekku pokoknya kerjaannya ngitung sama nggambar. "Wow! Hebat! Nampaknya aku akan menyukainya," pikirku waktu itu. Waktu TK, cita-citaku adalah menjadi pelukis karena aku suka sekali menggambar. Sangat suka. Tapi sayangnya keluargaku amat tak suka dengan pelukis sebab pamanku yang seorang pelukis, penampilannya sangat menjijikkan, pakaiannya lusuh, rambutnya gondrong, dan wajahnya nggak karu-karuan

Itulah awal mula aku mendengar kata arsitek.
Dan kini, arsitek terasa amat dekat dan nyata. Yaa, arsitektur ITS! Aku akan belajar di sana. Menggali secuil ilmu yang semoga berguna bagi orang-orang di sekitarku. Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, karena telah memberiku semua ini. Terima kasih kepada mama, meskipun egkau kurang setuju bila aku di arsitek, tapi engkau tersenyum sangat bahagia ketika kuberitahukan kelolosanku. Terima kasih pada papa, telah mendukungku "melawan" mama, kita menang bos! High five!



Ini adalah awal. Masih berjuta langkah lagi untuk berkata,
"Aku, Deddy Laudryansyah Putra, seorang arsitek."
mosok jek kelas 1 wes ngerti arsitek?
ReplyDelete-_____-
gak diwoco iki --' aku g ngerti, cuman tau kata arsitek aja.
ReplyDelete