8 October 2012

Manusia - Manusia Itu

Rasanya seperti dilahirkan kembali, bersama ilmu-ilmu nurani
Masih terngiang jelas suara-suara yang asing itu
Masih tergambar jelas pula sorot mata penuh harap itu

Suara manusia - manusia itu (yang aku tak tahu dari mana mereka berasal) tiba-tiba masuk menerobos ke dalam sekat-sekat pemikiran yang kubangun selama ini, mengobrak-abriknya isi di dalamnya lalu menatanya ulang dengan tatanan yang sama sekali berbeda. Menbuat setiap orang yang mendengar celotehan dari mulutnya menjadi pribadi yang indah.

Manusia-manusia itu memiliki guyonan yang khas. Meskipun sering kali tak lucu, entah mengapa bisa membuat semua yang ada di ruangan tertawa. Mungkin saking tidak lucunya, atau merasa kasihan bila tidak ada yang tertawa sama sekali. 

Meskipun terkadang, sekilas raut lelah muncul dari wajah mereka, mereka segera menutupinya dengan ceria dan cerita. Manusia-manusia itu membawaku melntas jauh berkhayal, melintas langit tapi tetap membawa bumi bersama, seperti dongeng lama dari ibu.

Kata-katanya, seperti inspirasi di mana pun mereka berada. Manusia-manusia itu, tampak seperti rubrik "quote" pada majalah-majalah remaja. Tapi anehnya, terasa amat susah ketika ingin berskeptis ria terhadap semua kata-katanya.

Awalnya ku kira, mereka adalah orang yang kurang kerjaan hingga melakukan hal-hal yang tak ada untungnya bagi mereka. Mereka dapat apa? Konsumsi dari panitia? Plakat? Atau uang yang mungkin tak seberapa? Tapi ketika ku bertanya salah satu dari mereka, bukan itu tujuannya. Manusia-manusia itu tak mencari hal duniawi ketika melakukan semua pekerjaan mulia itu. Manusia-manusia itu tak mengharap eksistensi maya ketika melakukan hal-hal itu. Mereka hanya ingin melihat ITS, Indonesia, bahkan dunia lebih berada, berisi manusia-manusia yang mengerti tentang hidupnya. 

"Demi masa depan yang lebih cerah," begitu katanya.

Dan manusia-manusia itu...
kusebut pemandu.

No comments:

Post a Comment