26 April 2011

Awan

"Rasa takut membuat kecerdasan jadi lumpuh"
 -Signor Vitalis-


Akhir-akhir ini langit Surabaya sedang ramai penuh sesak oleh gerombolan awan-awan mulai dari ufuk timur hingga ufuk barat, hampir tak menyisakan sedikit pun celah bagi sinar matahari 'tuk menyusup di antaranya. Praktis Surabaya menjadi kota "senja", dipayungi awan sepanjang waktu.

Awan.
Unik. Satu kata untuk awan, hahaha. Sebenarnya apalah artinya awan, ia hanya gumpalan uap air yang mondar mandir ditiup angin di atas sana. Tapi sejak kecil aku selalu terkesima pada setiap awan yang melintas di atas kepalaku.
Mengapa bentuk mereka berbeda-beda?
Pertanyaan kecil dari seorang anak kecil, tapi tetap tak terjawab hingga ia dewasa :))  (jujur aku masih tak tahu apa jawabannya).

Bagiku, awan adalah pelatih imajinasi terbaik. Awan bisa menjadi bebek, bisa menjadi paha ayam goreng (aku lihat tadi pagi), bisa menjadi naga, bisa menjadi apa pun sejauh imajinasi terlintas. Dan juga, sejauh pengamatanku, awan tak pernah memiliki bentuk yang sama satu sama lain. Jadi, awan bisa menjadi inspirator hebat, inspirasi tak terbatas!



Banyak orang stres, menghabiskan waktu berjam-jam duduk di depan psikiater atau psikolog, atau menghabiskan banyak uang melancong ke tempat yang jauh hanya demi menghilangkan stres. Padahal, bila kita mau memberikan kesempatan mata kita untuk menengadah ke atas, melihat awan, berfantasi dengan jutaan awan yang melintas lalu melepas tawa bersama orang yang kita kasihi, hal ini akan jauh lebih efektif untuk melepas stres, dan gratis! Pemberian dari Tuhan.

...Sempatkan tiap pagimu untuk sebentar menyapa awan, lalu tersenyum-bahagialah. :D

2 comments:

  1. cakkk, deddyl nulis koyok ngene *sawat sepatu*
    kon ancen metesek doch~!

    ReplyDelete
  2. selamat membaca... (huahahaha sori iah, aku g kepancing :p) selamat mengenal saya, moco'o sing unas iah, apik iku :D

    ReplyDelete