"Rasa takut membuat kecerdasan jadi lumpuh"
-Signor Vitalis-
Akhir-akhir ini langit Surabaya sedang ramai penuh sesak oleh gerombolan awan-awan mulai dari ufuk timur hingga ufuk barat, hampir tak menyisakan sedikit pun celah bagi sinar matahari 'tuk menyusup di antaranya. Praktis Surabaya menjadi kota "senja", dipayungi awan sepanjang waktu.
Awan.
Unik. Satu kata untuk awan, hahaha. Sebenarnya apalah artinya awan, ia hanya gumpalan uap air yang mondar mandir ditiup angin di atas sana. Tapi sejak kecil aku selalu terkesima pada setiap awan yang melintas di atas kepalaku.
Mengapa bentuk mereka berbeda-beda?
Pertanyaan kecil dari seorang anak kecil, tapi tetap tak terjawab hingga ia dewasa (jujur aku masih tak tahu apa jawabannya).
Bagiku, awan adalah pelatih imajinasi terbaik. Awan bisa menjadi bebek, bisa menjadi paha ayam goreng (aku lihat tadi pagi), bisa menjadi naga, bisa menjadi apa pun sejauh imajinasi terlintas. Dan juga, sejauh pengamatanku, awan tak pernah memiliki bentuk yang sama satu sama lain. Jadi, awan bisa menjadi inspirator hebat, inspirasi tak terbatas!
...Sempatkan tiap pagimu untuk sebentar menyapa awan, lalu tersenyum-bahagialah.
cakkk, deddyl nulis koyok ngene *sawat sepatu*
ReplyDeletekon ancen metesek doch~!
selamat membaca... (huahahaha sori iah, aku g kepancing :p) selamat mengenal saya, moco'o sing unas iah, apik iku :D
ReplyDelete