26 May 2011

Epileptik 2 (novel grafis)

Sejujurnya aku sangat tidak tertarik dengan buku komik. Mungkin bagi sebagian besar teman-temanku, aku sangat aneh karena lebih tertarik dengan novel daripada komik, apalagi teman-teman lelaki. Rasanya sangat aneh seorang lelaki lebih suka membaca tulisan rapi tanpa gambar daripada melihat gambar visual yang menakjubkan seperti di komik Naruto atau One Piece. Tapi bagaimana lagi? Aku memang tak suka komik. B-) 

Ada beberapa alasan mengapa aku lebih nyaman dengan novel daripada komik:
  1. Sejak kecil aku mendapat brainwash dari kakekku bahwa komik itu membuat seseorang jadi bodoh (pengalaman pribadi katanya :P )
  2. Aku tidak pernah punya komik
  3. First impression sama komik sangat payah (aku pernah dipinjami temanku komik, baunya nggak enak)
Dan alasan terbesarnya adalah...







aku tak bisa membaca komik :|  
(banyak yang bilang alasan yang satu ini tidak mungkin, tapi ini serius)




    Hidup memang berat (hahaha ga nyambung). Tapi sekarang, nampaknya semua persepsi negatifku tentang komik hilang setelah membaca Epileptik 2 karya David B. David B adalah seniman yang sangat berbakat. Karya grafisnya telah dipuji-puji di dunia internasional. Imajinasinya sangat gila. Gambar-gambarnya tak biasa, sangat ekspresif, orisinal, dan sekali lagi, gila. 

    Pada dasarnya, Epileptik adalah kisah yang sangat menyentuh. Mengisahkan tentang kehidupan pribadi David B dan keluarganya. Pada awalnya, keluarga Pierre-Francoise Beaucard (nama David B sebelumnya, dia mengubah namanya agar terdengar lebih yahudi) adalah keluarga bahagia pada umumnya, tapi semuanya berubah ketika abangnya, Jean Crhistophe terserang epilepsi pada usia sebelas tahun. Berbagai cara dilakukan orangtuanya untuk menyembuhkan abangnya. Mendatangi ahli akupuntur, terapis magnetik, hingga komunitas makrobiotik telah dilakukan. Tapi kondisi abangnya malah semakin memburuk

    Tapi, sesuatu yang menarik bagiku dari komik ini adalah: gelisah. Aku tak tahu bagaimana cara kerjanya, tapi setiap kali aku selesai membaca komik ini, rasanya ada sesuatu yang meneror. Membuat gelisah, tak tenang, terbayang-bayang. Gaya berceritanya sangat kelam. Rasanya seperti tersesat di tempat yang kamu tidak tahu itu tempat apa, lalu pandanganmu kabur, dan cahaya yang sangat menyilaukan tiba-tiba meredup. Namun, justru di situlah seninya. Permainan emosional dari komik ini menjadi kelebihan tersendiri dari David B.

    Terlepas dari efek konflik mengggelisahkan yang meneror darinya, komik ini sangat brilian!



    "Jarang ada karya yang sejujur dan selugas ini tentang emosi-emosi manusiawi sejati. 
    Epileptik bukan hanya berisi pengakuan, sehingga membuatnya begitu istimewa. 
    David B telah menghaslkan karya komik paling inovatid dekade ini. 
    Dan mungkin juga yang paling penting."
    The Comics Journal


    No comments:

    Post a Comment