aku tahu itu cat air, tapi mengapa bisa sedemikian bagus?
padahal tak satu pun melirik, tapi aku tertarik sekali dengannya...
ada setitik kedamaian di sana, membuatku enggan melepaskan pandangan. Berayun, melambai-lambai, lambat...menarikku.
Selamat datang! Masuklah! begitu katanya,
menari-nari bersamanya, aku. Terlempar pelampung, padaku.
Kau hampir tenggelam! katanya,
Pelampung saja. Hanya pelampung. Lalu apa?
sungainya tak dalam, tapi aku tenggelam! Hah?
para kuda tak menyelamatkanku, sibuk dengan rumput mereka
Ah!
itu cat air, aku tahu itu cat air!
No comments:
Post a Comment