Menunggu. Sejujurnya aku tak suka menunggu. Kurasa siapa pun di dunia ini juga pasti tak suka menunggu, tapi aku benar-benar tak suka menunggu. Menunggu itu menakutkan. Bayangkan ketika sesuatu harus membuatmu menunggu tanpa kau pernah tahu kapan itu akan berakhir. Errr, aku tak mau. Waktu kecil aku selalu ingin menangis ketika disuruh menunggu. Entahlah, rasanya membosankan. Hmm kurasa lebih dari membosankan, itu sangat memuakkan. Aku tak pernah bisa menunggu sesuatu, tapi bagaimana denganmu?
Ah, itu lain cerita..
Kemarin, sebersit terlintas di pikiranku, apa aku punya pilihan? Hmm kurasa iya. Aku bisa saja berkata,
Aku lelah! Hentikan semuanya!
atau sesuatu seperti
Stop! Aku tak tahan lagi, ini sangat tak masuk akal.
Aku bisa saja seperti itu karena kau (yang katamu) sangat sibuk dan bahkan mungkin setahun ke depan bisa sehari lebih kau tak mengabariku... sama sekali. Tapi, sayangnya aku tak mungkin berkata seperti itu padamu. Itu sangat "sinetron". No, aku bukan pria sinetron. Lalu, apakah aku akan menunggumu? Tidak juga.
Sudah kubilang, aku benar-benar tak suka menunggu. Aku tak akan pernah mau menunggumu. Untuk apa? Itu sangat meghabiskan energi dan waktu. Jadi, sayang sekali bila kau berpikir selama ini aku menunggumu. Lalu jika pertanyaanmu adalah sudahkah kau mengenalku, untuk hal ini kurasa belum. Bisa kubilang tidak sama sekali. Kau selalu berpikir aku jemu menunggumu, aku tak tahan, aku marah, aku muak (aku tak yakin apa ini benar, tapi kurasa seperti itu). Hahaha, nyaa..nya... mungkin jika aku berpikir sepertimu, sudah dari dulu aku bilang "loe. gue. end."

Tapi tak.
Aku tak begitu. Yang kupikirkan adalah esok. Masa di mana ketika telah "kau adalah aku dan aku adalah kau". Mungkin sekarang rasanya berat tak selalu bisa denganmu, tapi ketika hal itu telah terjadi, kurasa hal yang kulakukan sekarang tak sia-sia (aku harap bisa hidup lebih lama darimu agar aku bisa menemanimu sampai akhir). Itu yang membuatku kuat sampai sekarang. Jadi tak salah aku berkata bahwa yang menguatkanku ya kamu.
Maaf tak pernah mengatakannya padamu, aku harap jangan pernah berpikir aku menunggumu.
Menanti. Aku lebih suka itu.
No comments:
Post a Comment