25 August 2011

Ini bukan tentang imbas terjajah, tapi tentang imbas "terjajah"...

Mumpung nasionalis sedang tinggi, posting tentang Indonesia! Hidup INDONESIA!!!

Selesai. 

(lho?) 

hehehe becanda.
Imbas terjajah. Sebenernya judulnya itu aja, tapi kesannya nggak menarik. Semua orang juga tahu imbasnya terjajah ya pasti gitu itu: sedih, kelaparan, tertekan, tertindas, sengsara, mati berdiri... :-O
Tapi berhubung judulnya ganti, maka, seperti judulnya, ini bukan tentang imbas terjajah, tapi tentang imbas "terjajah". Mungkin ada yang berpikir Lha? Bedanya? Cuma tanda petik aja kan? Iya emang...hohoho Lha terus? Geje pek arek iki -___-

=)) santai kawan
Pertama, mari lihat fakta-fakta yang ada...

1. Di banyak buku pelajaran sejarah, mulai dari anak SD sampai SMA, pasti banyak tertulis "Indonesia dijajah bangsa Belanda selama 350 tahun, lalu dilanjutkan oleh Jepang selama 3,5 tahun..." (errr pikirmu negaraku tongkat estafet?!?).

2. Pernah lihat kunjungan tamu negara dari Amerika atau negara Eropa lainnya? Tahu sambutannya seperti apa kan? Gendeng. Luebay gak karu-karuan, padahal kalau presiden kita ke sana toh gak seheboh itu penyambutannya.

Hubungannya?
Pernahkah terpikirkan mengapa kita bersikap seperti no.2? Karena ada fakta nomor 1. Maksudku bukan karena kita pernah terjajah lalu sikap kita jadi seperti itu, sebab sudah 66 tahun kita merdeka, tak seharunya lagi kita bersikap terjajah. Tapi karena efek mindset "terjajah" yang ditekankan kepada kita sejak kecil, yang membuat kita merasa derajat kita di bawah mereka. Masih bingung?

Coba di buku sejarah ditulisnya "Indonesia berperang melawan bangsa Belanda selama 350 tahun, lalu dilanjutkan berperang melawan Jepang selama 3,5 tahun..." rasanya ini lebih hebat.
Ya, ini maksudku. Mindset jajah-jajahan membuat kita selalu minder di hadapan mereka. Coba diganti dengan kata berperang atau bertempur habis-habisan (beuuh) mungkin akan lain lagi ceritanya. Itu maksudku imbas "terjajah" tadi. Tulisan JAJAH di buku-buku sejarah telah mencetak generasi "jongos".
Kalau ada yang bilang, kan emang kenyataannya kita terjajah? 
Nyatanya bangsa kita juga melawan kan! Inget Pangeran Diponegoro? Jenderal Sudirman? Cut Nyak Dien? Dan lain-lainnya? Jadi tak salah juga kalau kita menuliskan BERTEMPUR.

Jadi, sudahlah... gak perlu minder-minderan lagi. Gak perlu berlebihan lagi kalau menyambut, apalagi sampai menghancurkan Kebun Raya Bogor cuma buat landasan helikopter tamu, penjilat! freak.

Hiduplah Indonesia Raya! 


No comments:

Post a Comment