Tahun baru.
Biasanya, orang-orang sedang sibuk-sibuknya mikir resolusi. Di situs jejaring sosial, mulai dari facebook, twitter, tumblr, friendster(ini masih ada kan?), mudah sekali menjumpai orang-orang menuliskan resolusi di tahun 2012. Tulisannya pun nggak tanggung-tanggung. Bahasanya puitis, keren-keren, dan nampaknya menulisnya dengan semangat yang menggebu. Bahkan, yang biasanya statusnya isinya hanya (wow, empat akhiran -nya berurutan \(^^)/ #abaikan) curhat galau g jelas, waktu tahun baru bisa berubah 180 derajat, jadi manusia yang penuh optimis.
Tapi sayangnyaaaaa, resolusi itu kebanyakan hanya untuk "kesenangan sesaat" aja.
Maksudnya?
Ya kesenangan sesaat. Memuas-muaskan diri dengan menulis harapan sebaik-baiknya dan sebanyak-banyaknya untuk tahun depan. Tapi ya gitu, cuma sekedar tulisan. Tahun baru masih jalan dua minggu, udah lupa semuanya, seakan-akan nggak pernah nulis itu.
Hanya beberapa dari sekian banyaknya resolusi yang terpikir, yang benar-benar dilakukan oleh orang yang memikirkannya.
Fakta itu diperparah dengan knalpot-knalpot bersuara raksasa di jalan-jalan setiap malam pergantian tahun. Belum lagi uang milyaran yang digulung lalu dibakar kemudian diterbangkan ke angkasa hingga hancur berkeping-keping, wew. Bukannya aku tak suka dengan kembang api, tapi bila dilihat dari resolusi yang dituliskan, rasanya sungguh paradoks. Kalau hanya sebatas pelengkap suasana ceria karena berkumpul dengan teman atau keluarga sih tak apa, tapi kalau sampai jadi simbol status para sosialita...
meeeeen, demi apa. iki lo mek mercon -__-
apalagi para knalpoter-knalpoter itu, sebenernya esensi hidup mereka itu apa?

Intinya, kalau bikin resolusi, jangan bikin asal-asalan, yang SMART!
Spesific (jelas),
Measurable (terukur),
Achievable (terjangkau),
Reasonable (beralasan),
Time (jangka waktu).
lalu konsekuen sama apa yg diresolusiin. Jangan bikin otak bingung dengan ketidakkonsistenanmu.
Selamat tahun baru, semangat bermimpi...
No comments:
Post a Comment