Tuhan, harap maklumi kami,
manusia-manusia yang begitu banyak kegiatan. Kami benar-benar sibuk,
sehingga kami amat kesulitan menyempatkan waktu untuk-Mu.
Tuhan, kami sangat sibuk. Jangankan berjamaah,
bahkan munfarid pun kammi tunda-tunda. Jangankan rawatib, zikir, berdoa,
tahajud, bahkan kewajiban-Mu yang lima waktu saja sudah sangat
memberatkan kami. Jangankan puasa Senin-Kamis, jangankan ayyaamul
baith, jagngankan puasa nabi Daud, bahkan puasa Ramadhan saja
kami sering mengeluh.
Tuhan, maafkan kamu, kebutuhan kami di dunia ini
masih sangatlah banyak, sehingga kami sangat kesulitan menyisihkan sebagian
harta untuk bekal kami di alam abadi-Mu. Jangankan sedekah, jangankan
jariah, bahkan mengeluarkan zakat yang wajib saja sering kali terlupa.
Tuhan, urusan-urusan dunia kami masih amatlah banyak.
Jadwal kami masih amatlah padat. Kami amat kesulitan menyempatkan waktu
untuk mencari bekal menghadap-Mu. Kami masih belum bisa meluangkan
waktu untuk khusyuk dalam rukuk, menyungkur sujud, menangis, mengiba,
berdoa, dan mendekatkan jiwa sedekat mungkin dengan-Mu. Tuhan, tolong,
jangan dulu Engkau menyuruh Izrail untuk mengambil nyawa kami.
Karena kami masih terlalu sibuk.
"Tuhan, Maaf, Kami Sedang Sibuk"
No comments:
Post a Comment